Sistem Komunikasi Bisnis Gojek

Nama Kelompok:

Anata Lu’luul J.  - 145120207111054
Ridy sulhana   -  145120201111089
Yuca Az Zahra-  145120201111096
Dwi Mei Lena  -  145120201111097
Nyndia Pavita D.-  145120200111060

Sistem Komunikasi Indonesia yang ada dalam sistem korporat merupakan sebuah Proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan system organisasi yang kondusif. Berikut ini merupakan studi kasus yang kami tawarkan kepada pembaca.

GOJEK

Gojek merupakan suatu perusahaan yang berbasis teknologi informasi. Sehingga  gojek memiliki kelebihan yaitu tanggap, cepat terhadap permasalahan yang dihadapi. Contoh kejadian yang dialami ialah adanya isu pelecehan seksual terhadap salah satu pelanggan. Gojek memiliki CEO (Chief Executive Officer) yaitu Nadiem Makarim. Sebagai pemimpin harus bersifat loyal, merangkul, terbuka dan mau diajak bekerja sama dengan competitor serupa lainnya. Komunikasi yang diterapkan dalam gojek yaitu terbuka terhadap competitor lainnya. Dalam beberapa kepentingan perusahaan Gojek dengan GrabBike. Posisi driver bukan sebagai karyawan maupun bawahan. Contoh kerjasamanya : driver gojek seperti freelance. Ia bisa menjadi driver Gojek maupun GrabBike.

Gojek merupakan perusahaan yang loyal kepada karyawan, banyak fasilitas yang disediakan, misalnya asuransi, impian. Identitas pekerjaan kunci dari dari cara kerja perusahaan Gojek adalah informasi yang dibentuk dalam system organisasi yang cepat dan tanggap. Sistem komunikasi bisnis selain bersifat informatif haruslah bersifat persuasif, karena dalam hal ini tujuan utama dari korporasi adalah membangun goodwill di dalam stakeholder internal maupun eksternal. Dalam hal ini Gojek dinilai sebagai perusahaan masih baru yang sudah memiliki kredibilitas tinggi, tercermin dari kecepatan memanajemen issu dan konflik yang pernah terjadi. Contohnya adalah kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah satu driver gojek kepada pelanggannya. Dengan kekuatan teknologi informasi saat ini, dalam hitungan waktu sudah pasti skandal tersebut akan diketahui penjuru dunia dan pula dapat menurunkan kredibilitas perusahaan GoJek itu sendiri. Sehubungan bahwa Gojek merupakan perusahaan yang berbasis teknologi informasi, maka mau tidak mau kita harus mengakui bahwa gojek mampu mengatasi isu ini dalam dekapan waktu yang sangat singkat. Dari pihak perusahaan langsung turun untuk meminta maaf kepada si pelanggan dan mengklarifikasi kan kepada pihak masyarakat bahwa itu adalah kelalaian mereka, dalam hal ini gojek telah melakukan sebuah bentuk komunikasi terbuka, dan normatif.

Hingga sampai saat ini bahkan gojek namanya masih terdengar sebagai perusahaan transportasi yang paling diminati, bahkan masih dominan untuk berbagai perusahaan transportasi lainnya. Sekian analisis dari kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Film "The Circle" 2017

Publik dan Stakeholder