Manajemen Krisis : Pesawat F16 terbalik di Lanud Roesmin Nurjadin
Pendahuluan
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh manajemen perusahaan adalah
situasi krisis yang tiba – tiba muncul dalam perusahaan. Peristiwa terbaliknya pesawat FI6 di Pangkalan Udara
Roesmin Nurjadin merupakan isu potensial yang dihadapi oleh TNI AU, publik akan
segera mempertanyakan hal tersebut karena peristiwa terbaliknya pesawat TNI AU kerap
kali terjadi dalam kurun 12 tahun terakhir ini .
Kurangnya persiapan
perusahaan di dalam menghadapi kasus krisis seperti yang dikemukakan di atas
menyebabkan munculnya resiko yang tidak terduga - duga, sehingga setiap
perusahaan dianjurkan mempunyai ‘program manajemen krisis’(crisis management
plan), Sayangnya, masih banyak perusahaan yang mengabaikan masalah krisis
ini. Krisis adalah situasi yang merupakan titik balik
(turning point) yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau tambah buruk. Saat
perusahaan menghadapai krisis, maka perusahaan dituntut untuk melakukan
perubahan fundamental dalam manajemen perusahaan, maka dari itu perusahaan
perlu membuat strategi pencegahan krisis. Tujuannya tak lain adalah adalah mengubah citra perusahaan itu sendiri,
selain itu perusahaan dapat membentuk citra baru berrdasarkan crisis
plan yang telah mereka susun, menangani krisis juga membuktkan
perusahaaan ingin menjaga kepercayaan publik.
Di lain pihak Perusahaan
akan mendapatkan manfaat yaitu memperoleh reputasinya kembali, meskipun
perusahaan akan mengalami masa transisi yang berat, dan tentunya menguji
komitmen serta tanggungjawab seluruh awak perusahaan. Krisis juga sebagai
evaluasi kinerja perusahaan seebagai tanggungjawab sosial terhadap publik.
Dalam studi kasus Arla Food, perusahaan berhasil melewati critical
stage, dan berhasil mendapat kepercayaan publik pada tahap
resolusi.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka perusahaan dapat mengidentifikasi isu
awal yang berkembang pada publik, Kriyantono (2015, h. 165-170) memberikan
beberapa tahapan untuk mengidentifikasi suatu isu, keempat tahap itu yakni : Origin Stage, Mediation and
Amplifications Stage, Organization
Stage, dan Resolution Stage. Jenis - Jenis tahapan diatas dapat digunakan dalam
mengidentifikasi Isu potensial yang berkembang baik di dalam atau diluar
perusahaan,
Deskripsi
Kasus
Pesawat
tempur F16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin pada Selasa petang
(14/3) tergelincir diujung landasan Lanud Roesmin Nurjdin, yang juga merupakan
landasan yang sama Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Pesawat tersebut
tergelincir saat latihan konversi. Dua pilotnya, Mayor Pnb Andri Setiawan dan
Lettu Pnb Marco Anderson dipastikan selamat dan tidak mengalami luka akibat
peristiwa tersebut.
Komandan
Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama Henri Alfiandi menjelaskan
pesawat tempur F16 yang tergelincir menyebabkan badan pesawat terbalik di
Pekanbaru, Riau, dalam kondisi laik terbang. Meskipun begitu, Henri menyatakan
pesawat tetap laik terbang (15/3/2017). Lebih jauh, ia mengatakan pesawat
tersebut dibeli dari kondisi baru oleh TNI AU pada tahun 1991-1992 silam. Pesawat
merupakan produk dari Lockheed Martin, dengan kode TS1603 yang dibeli baru di
Amerika. Selain itu, ia mengatakan bahwa kerusakan yang
ditimbulkan hanya bersifat ringan hingga sedang, sehingga tak membuat dampak
terlalu besar bagi perbaikan.
"Kerusakannya masih bersifat ekonomis, artinya tidak terlalu merugikan
jika dilakukan perbaikan. Jadi sekarang kondisi pesawat masih diperiksa hingga
dironsen untuk mengetahui rinciannya," kata Henri dalam jumpa pers, Jumat,
17 Maret 2017
Kerusakan yang
telah teridentifikasi oleh Tim Bantuan Pemeliharaan Lapangan dari Mabes AU pada
pesawat naas tersebut ada tiga serta satu tambahan. Yakni di bagian hidung atau
moncong, sayap bagian kiri serta ekor horizontal yang berfungsi sebagai
stabilisasi. Bagian sayap dan ekor mengalami deformasi atau tak lagi sesuai
bentuk normal akibat proses evakuasi yang dilakukan dengan mengangkat dua
bagian tersebut. Kerusakan tambahan adalah bagian kanopi kabin. Pada saat
kejadian, kanopi tidak pecah. Tapi karena untuk mengeluarkan pilot, maka kanopi
terpaksa dipecahkan sebagai prosedur darurat.
Analisis
Kasus
Kriyantono (2015, h.
165-170) memberikan beberapa tahapan untuk mengidentifikasi suatu isu, keempat
tahap itu yakni : Origin Stage, Mediation and Amplifications Stage, Organization
Stage, dan Resolution Stage. Dalam
kacamata teoritis, Peristiwa tersebut dapat dijelaskan dalam tahap :
-
Origin
Stage
Kriyantono
(2015, h. 165)
menjelaskan pada tahap ini publik mulai merasakan kesenjangan antara harapan
publik dan organisasi/perusahaan. Publik mulai menilai kualitas dan tanggungjawab
sosial perusahaan terhadap masyarakat. Perusahaan setengah sadar melihat isu
tersebut, tahap ini sangat menentukan bagaimana berkembangnya isu. Pada
peristiwa diatas, terbaliknya pesawat F16
menjadi sorotan bagi sekrelompok tertentu, namun, pada sebagian publik, peristiwa
tersebut tidak terlalu dipersoalkan. Disamping itu, publik mulai bertukar
pikiran terhadap peristiwa tersebut, dan bagi pengamat TNI maka peristiwa tersebut
menjadi prioritas penting dimata mereka. Pengamat tentu telah mengobservasi rentetan
kejadian sebelumnya, kecelakaan pesawat tentu bukanlah hal baru bagi mereka,
kecelakaan tersebut terlampau sering, dalam konteks ini, publik akan beropini
sesuai dengan pengalaman yang mereka ketahui sebelumnya. Perusahaan mulai harus
memanajemen isu – isu tersebut dan secepatnya menentukan strategi persuasif
untuk mendongkrak kepercayaan publik.
-
Isu berpotensi memunculkan isu baru
Satu tahun yang lau
TNI mengalami peristiwa yang serupa yakni jatuhnya pesawat militer milik TNI AD
Bell 412 EP, peristiwa tersebut mendapat teguran keras dari wakil ketua DPR RI
Fahri Hamzah, peristiwa tersebut dinilai mencoreng citra TNI di ranah
Internasional. Dengan terjadinya peristiwa tersebut maka citra keamanan, citra
militer, di dunia internasional jatuh, membuat citra bangsa indonesiajuga
jatuh. Keterhubungan isu silam dengan isu sekarang dapat membentuk opini –
opini baru di mata publik. Dilansir dari Kompas.com, kecelakaan pesawat TNI AU
terjadi sebanyak enam kali di tahun 2016, jika suatu kelompok mengidentifikasi
peristiwa – peristiwa tersebut secara konsisten maka publik dapat menyimpulkan
bahwa perilaku TNI tidak disiplin, tidak bermartabat, serta kurang memiliki
tanggungjawab sosial dan lingkungan. Jika gap tersebut membesar di kalangan
publik, maka isu tersebut berpotensi menjadi krisis bagi TNI.
Daftar Pustaka
Kriyantono,
R. (2015). Public Relation,
Issue & Crisis Management. Jakarta:
Kencana
Komentar
Posting Komentar